In The Name Of God - Dream Theater Mp3
Mp3-Codes.com

Sabtu, 09 Juli 2011

Honda Tiger: SOLUSI SI MACAN BERTARING LAGI


Honda Tiger: SOLUSI SI MACAN BERTARING LAGI
Add caption
Memahami kalau mesin generasi seri GL ini bandel dan handal, Honda pun meneruskannya pada produk Tiger. Dengan tema sport cruiser yang memiliki segmen remaja dan pria mapan.
Makin booming saja, setelah dipercaya sebagai motor touring sejati oleh kalangan klub motor di Indonesia, nama Tiger pun makin besar.  Konsekuensi memiliki motor dengan kapasitas mesin besar, maka perawatan pun wajib dilakukan dengan ekstra, agar komponen mesin bekerja kompak dan optimal menghasilkan tenaga yang sebanding dengan kapasitas mesinnya.

Lalu apa saja sih yang perlu dilakukan, apalagi saat Tiger sudah memasuki usia 15 tahun ?. Ikuti saja penuturan Icha begawan Kaliwaron Motor di kawasan Kaliwaron Surabaya, yang banyak memiliki pasien Honda Tiger ini.

PEGAS KATUPKental sekali dengan tarikan lelet, susah hidup dan busi mulai sering berubah warna hitam agak basah, itu ketika pegas katup mulai lemas. Tak ada jalan lain kecuali menggantinya dengan pegas katup baru.


Dalam penggantian, periksa juga ujung tangkai katup. Problem yang terjadi biasanya ujung tangkai mulai melebar, efek pukulan tapet atau baut setelan katup. Kalau sampai terjadi problem demikian, jangan dipaksa untuk dilepas.

Sebaiknya, kikir lebih dulu sekeliling ujung tangkai katup hingga mirip kondisi normal, agar mudah ditarik dari bushingnya. “Dan nggak sampai bikin cacat bushing,” terang Icha.

TAPAK ROCKER ARM Mumpung lagi membongkar silinder kop, ada baiknya memeriksa tapak rocker arm serta pin rocker arm. Sebab, dua point ini juga menjadi penunjang keakurasian clearence penyetelan katup.

Untuk pengecekan fisik tapak juga mudah, tapi pengukuran diameter pin rocker arm yang butuh detail, antara diameter luar pin dan diameter lubang pin rocker arm. Kalau clearance pin lebih dari 1,5 mm, lakukan penggantian.

Bagian ini juga bisa dijadikan sebagai cermin, gaya penggantian oli mesin dan rutinitas servis sang pemilik. Kalau rajin melakukan penggantian oli mesin, tapak rocker arm dipastikan tahan hingga 70 ribu Km atau sepanjangan 6 tahun.

RANTAI CAMRATMenganut model silent, terkenal bandel sebab dari kontruksi memang dirancang dengan daya tahan lebih bagus. Tapi teflon tensioner yang selalu kalah duluan, sebab aus terkikis rantai camrat.

Sehingga, saat tensioner dengan sistem automatisnya mulai menekan, rantai camrat tak bisa berada pada tingkat tegangan normal. Ciri khas saat berada pada putaran idle, muncul suara kemlitik.

Dengan begitu penting dilakukan pengecekan tegangan rantai camrat dan teflon tensioner. Sebab, kalau hal ini dibiarkan akan mengundang terjadinya ‘over slah’ alias rantai camrat loncat dan nggak Top. Kondisi seperti ini mesin akan brebet saat berada di peak power.

VENTILATOR PELAMPUNG Untuk amannya, ada baiknya perangkat yang satu ini dicek fisik ujung ventilatornya. Problem yang kerap terjadi, ujung ventilator meruncing. Sehingga, saat motor parkir atau berhenti, bensin akan mudah meluap ke luar lewat lubang over flow. Dan problem ini wajar dialami semua motor, ketika memasuki usia 7-8 tahun.

Penggantian repair kit-nya, usahakan memakai orsi Tiger. Untuk menyiasati hal ini, usahakan saat parkir dengan kondisi lama kosongkan bak karbu. Caranya, di 500 meter sebelum sampai tujuan, tutup kran lebih dulu. Jadi saat berada di tempat parkir, bensin pada bak karbu kosong. “Saat pelampung turun, sehingga ventilator tak mengalami tekanan,” urai Icha.

KARET PANEL GIR BELAKANG Terdapat pada panel gir dudukan baut pengikat gir belakang. Berfungsi sebagai peredam hentakan gir belakang dengan tromol. Tapi masa pemakaian 7 tahun aktif dengan odometer 84 ribu KM dipastikan karet panel gir akan mengalami kikisan sampai peyang.

Sehingga, dudukan gir belakang terjadi speling maju mundur. Itu pun juga tergantung dengan pemakaian, dimana saat pemakaiannya sering dengan bobot berlebihan, makin sering pula karet panel gir belakang oblak.

Kalau dibiarkan akan menyebabkan terjadinya kerusakan pada panel gir, serta menimbulkan bunyi berisik. Paling fatal, putaran gir belakang jadi mudah oleng dan berpeluang menyebabkan rantai los. Dengan demikian, terjadinya problem ini secepatnya ditangani, lewat penggantian karet panel gir. 

MENGAMANKAN LENGAN AYUN DENGAN V-BELT Problem rantai kendor, sering kali menimbulkan singgungan rantai dengan lengan ayun. Pertimbangan dari profil rantai Tiger yang memakai tipe 521, maka gesekan yang ditimbulkan juga makin besar selain itu juga suara yang berisik.

Kalau sampai teflon pelapis lengan ayun habis, hingga tak bisa meredam singgungan rantai dengan lengan ayun, ada baiknya untuk melapisnya dengan timing belt milik sedan Mitsubishi. Sebab, timing belt mobil memiliki ukuran lebih lebar dan struktur karet lebih kenyal sehingga ideal untuk mengatasi gesekan rantai dengan lengan ayun.

DUDUKAN TANGKI 
Biasa disebut dengan dumper dudukan tangki, bahannya terbuat dari karet. Mulai aus saat berumur 10 tahun. Kalau sudah aus, tangki timbul speling atas bawah, diiringi suara deg…deg. Solusinya, cukup dilakukan penggantian dumper tangki dengan yang baru dan jangan menunggu dumper hingga pecah. “Agar tetap presisi antara dumper dengan coakan pada tangki sebagai dudukannya,” ingat Icha. 

HARGA SPARE PART 
Insulator karbu : Rp. 135 ribu | Ring piston set (os 0,50) : Rp. 196.400 | Piston (os 0,50) : Rp. 63 ribu | Gasket kit : Rp. 50.200 | Katup : Rp. 185 ribu | Rocker arm : Rp. 160 ribu | Stelan katup : Rp. 33 ribu | Sil sok depan set : Rp. 27 ribu | Batery : Rp. 170 ribu |Batery Aspira : Rp. 160 ribu | Rantai orsi (non sambungan) : Rp. 535 ribu | Rantai Federal (sambungan) : Rp. 220 ribu | Spul : Rp. 375 ribu | Standar tengah : Rp. 90 ribu | Spakbor depan hitam : Rp. 60 ribu | Spakbor depan merah : Rp. 90 ribu | Head lamp set : Rp. 750 ribu | Stang kemudi : 45 ribu | Kampas rem cakram depan : Rp. 20 ribu (Honda Supra) | Kampas rem belakang (tromol) : Rp.  35 ribu | Per kampas rem : Rp.  8 ribu (2 biji) | Kabel gas : Rp. 54 ribu | Kiprok : Rp.  260 ribu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar